BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bisa terlepas dari yang
namanya suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjidak kalor
sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalm menjalankan kehidupanya di
muka bumio ini. Dialam modernisasi seperti ini aplikasi kalor dibidang
teknologi mungkin tidak sulit anda temukan bahkan juga mungkin terdapat dirumah
anda, yaitu lemari es, suatu mesin yang diantaranya mengubah suatu air menjadi
es. Aplikasi perpindahan kalor di alam anda jumpai pada sirkuilasi udara di
pantai. Pada siang hari bertiup angin dari laut menuju darat, disebut angin
laut. Begitu pula sebaliknya pada malam hari bertiup angin dari darat menuju
laut..Bagaimana air biasa menjadi es?, mengapa air laut bertiup Siang hari dan
angin darat bertiup malam hari?.Hal-hal tersebut merupakan bagian-bagian
daripada suhu dan kalor.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian suhu?
2.
Alat
apakah yang disunakan untuk mengukur suhu?
3.
Apa
saja macam-macam thermometer?
4.
Bagaimana
cara membuat thermometer tersebut?
5.
Bagaimana
cara mengubah skala suhu dari satu satuan ke satuan yang lainnya?
6.
Apa
pengertian kalor dan adakan pengaruh kalor terhadap benda?
7.
Apa
yang dimaksud Penguapan, Mendidih, Meleleh, dan Melebur?
8.
Bagaimanakah
bentuk persamaan Kalor?
9.
Peralatan
apa saja yang memanfaatkan sifat kalor?
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan oleh
penulis dengan penulisan makalah ini adalah selain memenuhi TUGAS penunjang
dalam mata kuliah Pendidikan IPA (Fisika)
Di SD, juga dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan mahasiswa dalam bidang fisika pada umumnya
terutama materi tentang suhu dan kalor pada khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
A.
SUHU
1.
Pengertian Suhu
Suhu
adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya suatu benda, kita
memerlukian suatu besaran yang dapat diukur dengan alat ukur. Sebagai contoh
apa yang kamu rasakan ketika kita minum es, dingin bukan, ketika kita merebus
air, lama kelamaan air yang kamu rebus akan menjadi panas bukan setelah itu
bisakah kita mengukur suhu? Bisakah tangan kita digunakan untuk mengukur panas
atau dinginnya suatu benda dengan tepat? Kita tentu memerlukan cara untuk
membedakan derajat panas atau dingin benda tersebut untuk itu kita perlu
mengetahui cara untuk mengukur suhu secara akurat.
2.
Alat Pengukuran Suhu
Alat untuk pengukur suhu disebut Termometer.
Termometer pertama kali dibuat oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termemoter ini
disebut termometer udara. Termometer udara terdiriu dari sebuah bola kaca yang
dilengkapi dengan sebatang pipa kaca yang panjang , pipa tersebut dicelupkan
kedalam cairan berwarna. Jika bola kaca dipanaskan, udara didalam pipa akan
mengembang sehingga udara keluar dari pipa. Namun ketika bola didinginkan udara
didalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik kedalam pipa. Termometer udara
peka terhadap perubahan suhu sehingga udara saat itu segera dapat diketahui.
Termometer
dibuat berdasarkan prinsip perubahan volume. Thermometer yang tabungnya diisi
dengan raksa kita sebut thermometer raksa. Thermometer raksa dengan skala
Celcius adalah thermometer yang umum dijumpai dalam keseharian. Selain raksa
terdapat pula termometer alkohol. Adapun perbedaan atau kelemahan dan kelebihan
dari masing-masing thermometer yang dibuat dari Raksa
atau alkohol
adalah sebagai berikut:
a.
Keuntungan dan
kerugian menggunakan termometer raksa
Keuntungan:
1)
Raksa mudah dilihat karna mengkilat.
2)
Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3)
Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4)
Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan
laboratorium (-40o C sampai dengan 350o C)
5)
raksa dapat panas secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat
dan tepat.
Kerugian
1)
raksa mahal.
2)
Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (
seperti dikutub utara dan selatan)
3)
Raksa termasuk zat berbahaya sehingga ketika pecah akan membahayakan
kulit.
b.
Keuntungan dan kerugian thermometer alkohol
Keuntungan:
1)
Alcohol lebih murah disbanding Raksa
2)
Alcohol lebih teliti karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alcohol
mengalami perubahan volume yang lebih besar.
3)
Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (seperti didaerah kutub
yaitu – 112o C)
Kerugian:
1)
Alcohol memiliki didih rendah yaitu 78oC, sehingga pemakainya terbatas.
2)
Alcohol tidak berwarna sehingga harus diberi warna terlebih dahulu
agar terlihat.
3)
Alcohol membasahi dinding kaca.
Mengapa kita menggunakan cairan yang jarang
kita jumpai dikehidupan kita sehari-hari seperti raksa dan alcohol? Mengapa kita tidak menggunakancairan yang sering kita jumpai seperti
air? Air tidak digunakan untuk mengisi pipa
thermometer karena 5 alasan berikut:
1) Air membasahi dinding kaca
2) Air tidak berwarna sehingga sulit dibaca batas
ketinggiannya
3) Jangkauan suhu terbatas (0oC sampai 100oC)
4) Perubahan volume air sangat kecil ketika
suhunya dinaikan.
5) Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karna
air termasuk penghantar panas yang sangat
jelek.
3.
Macam-macam Termometer
Ada beberapa thermometer yang kita kenal,
yaitu thermometer laboratorium, thermometer ruang, thermometer klinis, dan
thermometer Six-Bellani.
a.
Termometer Laboratorium
Thermometer laboratorium dapat dijumpai
dilaboratorium. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau
air yang sedang dipanaskan. Thermometer laboratorium menggunakan raksa atau
alcohol sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan kedalam pipa yang sangat kecil
(pipa kapiler). Kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar
panas dapat diserap dengan cepat oleh thermometer.
Suhu pada thermometer laboratorium biasanya 0oC sampai 100oC. suhu 0oC
menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100oC menyatakan suhu air sedang membeku.
b.
Termometer Ruang
Gambar Termometer Ruang
Thermometer ruang dipasang pada tembok rumah
atau kantor. Thermometer ini mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala
thermometer ruang adalah -50oC sampai 50oC.
mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara dibeberapa tempat bisa
dibawah 0oC misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain
suhu udara tidak pernah melebihi 50oC.
c.
Termometer Klinis
Gambar Termometer Klinis
Thermometer klinis disebut juga thermometer
demam. Thermometer ini biasanya digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu
badan. Pada keadaan sehat suhu tubuh kita sekitar 30oC namun pada keadaan demam suhu tubuh kita melebihi suhu tersebut.
Suhu tubuh kita pada saat demam dapat melebihi 40oC. skala suhu pada thermometer klinis hanya 35oC sampai 43oC. hal ini sesuai dengan keadaan suhu tubuh
kita. Suhu tubuh kita tidak mungkin dibawah 35oC dan melebihi 45oC. thermometer klinis biasanya dijepit pada
ketiak, tapi ada pula yang nempel didahi, dan ditempel dimulut. Ketika
thermometer dijepit suhu tubuh kita membuat raksa naik dipipa kapiler. Raksa
akan berhenti bila suhu raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita dan kita
tinggal membaca berapa suhu yang ditunjukkan oleh raksa.
d.
Thermometer Six-Bellani
Thermometer Six-bellani disebut juga
thermometer maxsimum minimum. Thermometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan
terendah pada jangka waktu tertentu.
4.
Cara Membuat Termometer
Dalam pembuatan thermometer, Mula-mula
ditetapkan dua patokan suhu yang selanjutnya disebut titik tetap. Titik tetap
merupakan suhu ketika benda mengalami perubahan wujud, misalnya saat benda
mencair dan mendidih. Suhu ketika benda mencair menyatakan titik tetap bawah,
sedangkan suhu ketika kita mendidih menyatakan titik tetap atas kemudian
diantara titik tetap tersebut dibuat skala-skala.
Bilangan yang menyatakan titik tetap berbeda
antara satu ilmuan dengan ilmuan lainnya.
Celcius (1701-1744) membuat titik tetap bawah ketika es mencair
dan titik tetap atas ketika air mendidih. Titik tetap bawah (suhu es mencair)
ditetapkan sebagai suhu 0o. Sementara titik tetap atas ( suhu air
mendidih) ditetapkan sebagai suhu 100o. Kemudian jarak antara titik tetap atas dan
titik tetap bawah dibagi menjadi 100ᵒ yang sama panjang. Dengan demikian skala
Celcius memiliki rentang suhu antara 0oC sampai 100oC. skala suhu seperti ini digunakan dibanyak Negara termasuk di
Indonesia.
Fahrenheit
(1686-1736) memilih
suhu campuran es dan garam ketika membeku sebagai titik tetap bawah. Titik
tetap ini menyatakan 0o. Sementara titik tetap atas dipasang bilangan
212o, yaitu titik didih campuran tersebut. Berarti skala Fahrenheit
memiliki rentang suhu antara 0oF sampai 212oF. kemudian jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi
menjadi 180o yang sama panjang. Skala yang dibuat oleh
Fahrenheit digunakan dibeberapa Negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Reamur memilih titik 0o untuk es yang mencair dan 80o untuk air mendidih. Berarti skala reamur
memiliki rentang suhu antara 0oR sampai 80oR. kemudian jarak anatara dua titik tetap
tersebut menjadi 80o yang sama.
Lord Kelvin
(1824-1907)
menyusun skala suhu dengan menggunakan ukuran derajat yang sama besar dengan
derajat Celcius. Namun Kelvin menyatakan bahwa titik beku es adalah -273oK, sedangkan titik didih air adalah 373oC. dengan demikian 0oC sama dengan suhu -273oK sedangkan suhu 100oC sama dengan suhu 373oK. Suhu -273oK disebut titik nol mutlak.
5.
Mengubah Skala Suhu
Pada skala Celcius terdapat 100 skala, pada skala Farenheit terdapat
180 skala, dan pada skala Reamur terdapat 80 skala. Perbandingan skala tersebut
adalah
oC : oF : oR = 5 :
9 : 4.
Untuk
mengubah derajat satu skala menjadi derajat
skala yang lain digunakan
rumus:
Suhu Diketahui
|
Diubah Ke
|
Rumus Yang Digunakan
|
oC
|
oF
|
oF =
oC + 32
|
oF
|
oC
|
oC =
(oF – 32)
|
oC
|
oR
|
oR =
oC
|
oR
|
oC
|
oC =
oR
|
oR
|
oF
|
oF =
oR
+ 32
|
oF
|
oR
|
oR =
(oF – 32)
|
oK
|
oC
|
oC = oK
– 273
|
oC
|
oK
|
oK = oC
+ 273
|
B.
KALOR
1.
Pengertian
Kalor
Kalor
merupakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. Secara
alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
Sebelum abad ke – 17, orang beranggapan bahwa kalor merupakan zat yang pindah dari
benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Jika kalor merupakan zat,
tentu mempunyai masa. Ternyata benda yang suhunya naik, massanya tidak berubah,
jadi kalor bukan zat.
2.
Satuan kalor :
Satuan
untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule menyatakan
satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum
digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal)
merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi
dalam bahan makanan. Contohnya: sepotong roti memiliki kandungan energi 200
kalori dan sepotong daging memiliki kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori
(1 kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar
suhunya nai 1°C. Hubungan satuan kalori dengan joule adalah
1 kal = 4,2 J atau 1
J = 0,24 kal
3. Pengaruh Kalor Terhadap Benda
a.
Pengaruh kalor terhadap suhu benda
Kalor merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu benda.
Kalor yang diterima suatu benda bisa berasal dari matahari, api, atau benda
lain. Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor
diberikan kepada air, maka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang
diberikan makin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor terus
diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air
tidak akan bertambah melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah
suhu benda.
Benda yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas
yang kita letakkan diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air
panas melepaskan kalor, maka suhu air panas makin lama makin turun. Air panas
berubah menjadi air dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor merubah suhu benda.
b.
Pengaruh kalor terhadap wujud benda
Kalor menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti cokelat
dan es batu. Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini
terjadi karena cokelat mendapat kalor dari tangan kita dan udara. Demikian juga
dengan es batu yang diletakkan dalam piring di atas meja. Lama-kelamaan es batu
mencair karena pengaruh kalor dari udara. Ketika es batu dipanaskan maka
lama-kelamaan es batu berubah menjadi air. Berarti es batu berubah wujud dari
padat menjadi cair.
Logam seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila mendapat
panas. Hal ini terjadi misalnya ditempat peleburan logam.
Pada fenomena lain bila pemanasan berlangsung terus maka suatu saat
air mendidih. Setelah mendidih cukup lama air seakan-akan lenyap. Disekitar
panci banyak terdapat uap air berarti
air telah berubah wujud dari air menjadi gas. Dapat disimpulkan bahwa kalor
dapat merubah wujud gas. Perubahan wujud gas yang disebabkan oleh kalor diantara
:
1)
Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan sebaliknya. Contoh
fenomena ini terjadi pada lilin yang sedang menyala.
2)
Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini
terjadi pada peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
3)
Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini
terjadi pada kapur barus yang menyublin,
yang mengubah kapur barus menjadi gas. Sedangkan benda gas yang berubah menjadi
benda padat dicontohkan pada asap kenalpot. Asap nkenalpot berubah menjadi
jelaga (benda padat) ketika menyentuh permukaan dalam kenalpot.
4.
Menguap, Mengembun dan Mendidih
5.
Melebur dan Membeku
Melebur merupakan
peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Sedangkan membeku adalah
kebalikannya, yaitu perubahan bentuk zat dari cair menjadi padat.
Peristiwa melebur dan
membeku sering kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja peristiwa meleburnya
keju yang dipanaskan di atas wajan, es krim yang meleleh saat di tangan. Dan
peristiwa membeku kita jumpai pada saat membuat es batu.
Untuk melebur, zat memerlukan
kalor, dan pada waktu melebur suhu zat tetap. Sebaliknya untuk membeku, zat
melepaskan kalor, dan pada waktu membeku, suhu zat tetap.
Kalor yang
diperlukan untuk meleburkan 1 Kg zat
padat menjadi 1 Kg zat cair pada titik leburnya dinamakan kalor lebur.
Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada waktu 1 Kg zat cair membeku menjadi 1 Kg
zat padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Jika banyaknya kalor yang
diperlukan oleh zat yang massanya m Kg untuk melebur adalah Q Joule, maka kalor
lebur (L) dapat kita tulis:
L =
Dimana:
L = Kalor Lebur (J/Kg)
Q = Banyaknya kalor (J)
m = Massa (Kg)
Nilai kalor lebur Berbeda untuk zat yang berbeda,
seperti digambarkan pada table berikut:
Zat
|
Titil Lebur
(oC)
|
Kalor Lebur
(J/Kg)
|
Air
|
0
|
336.000
|
Alcohol
|
-97
|
69.000
|
Raksa
|
-39
|
120.000
|
Aluminium
|
660
|
403.000
|
Tembaga
|
1.083
|
206.000
|
Platina
|
1.769
|
113.000
|
Timbale
|
327
|
25.000
|
6.
Persamaan Kalor
Kalor menyatakan banyaknya
panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu benda. Misalnya kita
memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100 g air, sedangkan
panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic tersebut sama. Bila
kedua air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor lebih banyak
dibandingkan air 50 g. Itu berarti kalor sebanding dengan massa.
Pemberian
kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan pada
suatu benda, maka suhu benda tersebut maikin tinggi. Berarti kalor sebanding
dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan perubahan suhu, kalor
yang diperlukan agar suhu benda naik juga bergantung pada jenis zat. Bila kita
merangkum semua factor tersebut, maka kalor yang diperlukan agar suhu benda
naik adalah:
Q = m c Δt
Dimana:
Q = Banyaknya Kalor (J)
m = Massa (Kg)
c = Kalor jenis benda (J/Kg oC)
Δt = Perubaha suhu (oC)
Kalor
jenis menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 Kg zat
sebesar 1 oC. Beberapa contoh kalor jenis dari beberapa zat adalah
sebagai berikut:
Zat
|
Kalor Jenis/c
(J/Kg oC)
|
Timbel
|
128
|
Emas
|
129
|
Raksa
|
140
|
Tembaga
|
400
|
Besi
|
460
|
Baja
|
500
|
Kaca
|
700
|
Zat
|
Kalor Jenis
(J/Kg oC)
|
Aluminium
|
900
|
Es
|
2100
|
Eter
|
2190
|
Alcohol (Etil)
|
2500
|
Air (15oC)
|
4200
|
Beton
|
800
|
7.
Perpindahan Kalor
a. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Konduksi adalah
perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat tersebut tidak ikut
berpindah ataupun bergerak. COntoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu kita mencelupkan
sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut
akan ikut panas. Panas dari air mengalir ke seluruh bagian sendok. Atau contoh
lain misalnya saat kita membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah
satu ujung dari besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan
menyebar ke seluruh bagian logam sampai ke ujung logam yang tidak ikut
dipanasi. Hal ini menunjukkan panas berpindah dengan perantara besi logam
tersebut.
b. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi adalah
perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.
Perpindahan panas secara Konveksi terjadi melalui aliran zat. Contoh yang
sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas.
Panas pada air berpindah bersamaan dengan mengalirnya air panas ke es batu.
Panas tersebut kemudian menyebabkan es batunya meleleh.
c. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Radiasi adalah
perpindahan panas tanpa melalui perantara. Untuk memahami ini, dapat kita lihat
kehidupan kita sehari-hari. Ketika matahari bersinar terik pada siang hari,
maka kita akan merasakan gerah atau kepanasan. Atau ketika kita duduk dan
mengelilingi api unggun, kita merasakan hangat walaupun kita tidak
bersentukan dengan apinya secara langsung. Dalam kedua peristiwa di atas,
terjadi perpindahan panas yang dipancarkan oleh asal panas tersebut sehingga
disebut dengan Radiasi.
8.
Peralatan Yang Memanfaatkan Sifat Kalor
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai
peralatan yang memanfaatkan sifat kalor diantaranya:
a.
Kulkas
Kulkas dimanfaatkan untuk mendinginkan atau mengawetkan makanan dan
minuman. Daging, ikan, buah-buahan, dan coklat sebaiknya disimpan dikulkas agar
lebih bertahan lama. Sementara air dan minuman disimpan dalam kulkas agar
terasa segar saat diminum. Didalam ruang pembeku kulkas terdapat rangkaian
pipa. Pipa ini bersambung dengan pipa diseluruh ruang pada kulkas. Dalam pipa
terdapat Freon (zat yang mudah menguap). Freon cair dialirkan kedalam ruang
pembeku dimana tekanan udara ditempat itu rendah. Karena tekana udara rendah maka
Freon akan mudah menguap. Ketika menguap, freon mengambil kalor dalam makanan
yang disimpan dalam ruang pembeku. Karna melepaskan kalor maka ruang pembeku
menjadi dingin. Hal ini mirip dengan menetesnya spiritus atau alcohol pada
kulit kita. Alcohol dengan cepat menguap sambil mengambil kalor dari tangan
kita, akibatnya tangan menjadi dingin.
b.
Otoklaf
Beberapa jenis pekerjaan membutuhkan pemanasan hingga suhu melebihi
100ᵒC. untuk mendapatkan suhu ini orang memanfaatkan uap yang berasal dari air
mendidih pada tekanan diatas 1 atm. Contohnya, pada proses vulkanisasi karet.
Untuk membunuh bakteri pada peralatan kedokteran digunakan otoklaf. Dengan
menggunakan alat ini maka dapat dicapai suhu diatas 100ᵒC sehingga bakteri pun
mati.
c.
Alat penyulingan air
Benda lain yang memanfaatkan sifat kalor adalah alat penyuling air
(destilasi). Alat penyulingan air dilengkapi dengan alat pendingin yang disebut
kondensor. Didalam kondensor dialiri air dingin secara terus menerus
menyelubungi pipa. Sementara pipa sendiri mengaliri uap-uap panas dari labu
didih kebotol Erlenmeyer. Cara kerja alat penyulingan air dapat digambarkan
sebagai berikut: mula-mula air dalam labu dipanaskan hingga mendidih. Leher labu ditutup dengan
gabus yang dilengkapi dengan thermometer. Uap panas yang terbentuk kemudian
mengalir melalui pipa yang dilingkupi oleh alat pendingin (kondensor). Ketika
melewati alat pendingin uap panas berubah menjadi tetes-tetes embun.
Tetes-tetes embun ini kemudian mengalir kedalam botol Erlenmeyer. Dengan
demikian kita mendapat air suling yang dapat diminum.
9.
Asas Black
Ketika
kita memasukkan es batu kedalam air panas ternyata suhu air turun. Suhu air itu turun karena air
melepaskan kalor ke es batu. Sementara itu, es batu mencair atau berubah wujud
karena mendapat kalor dari air panas. Berarti pada peristiwa ini salha satu
benda melepaskan kalor, sedangkan benda yang lain menerima kalor. besranya
kalor yang dilepas dan kalor yang diterima oleh benda yang bercampur pertama
kali diketahui oleh Joseph Black (1720-1799), seorang ilmuan Inggris. Ia
melakukkan serangkaian eksperimen dan mendapatkan hasil berikut:
a. Bila dua benda bercampur maka benda yang panas
akan memberikan kalor kepada benda yang dingin hingga suhu keduanya sama.
b.
Banyaknya kalor yang dilepas oleh benda yang panas sama dengan
banyaknya kalor yang diserap oleh benda yang dingin
Pernyataan
diatas dapat diringkas sebagai berikut: Kalor yang dilepas oleh suatu benda sama
dengan kalor yang diterima benda lain. Pernyataan ini dikenal dengan Asas Black. Yang ditulis dengan
pernyataan
Kalor Lepas = kalor terima
Q lepas = Q terima
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
REFERENSI
Marthon Kanginan, Sain Fisika SMP, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004
Widagdo Mangunwiyoto Harjono, Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VIII,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.
http://juprimalino.blogspot.com/2012/05/perpindahan-panas-konveksi-radiasi.html
0 komentar:
Posting Komentar