Subscribe:

Sabtu, 05 Oktober 2013

Makalah tentang Individu


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat .
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaannya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah namun bayi mempunyai banyak kemungkinan untuk berkembang. Bayi berproses menjadi anak dan anak akan berkembang menjadi dewasa. Prinsip-prinsip perkembangan pada manusia adalah sebagai berikut:
1.             Perkembangan mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung secara teratur.
2.             Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi dari gerakan-gerakan yang bersifat massal menuju gerakan-gerakan khusus.
3.             Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi berlangsung secara berangsur-angsur secara teratur dan terus-menerus.
4.             Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya.
5.             Perkembangan antara anak satu berbeda dengan anak lain, baik dalam perkembangan masing-masing aspek kejiwaannya maupun cepat atau lambatnya perkembangan tersebut.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka dibuat rumusan masalah :
1.2.1        Pengertian karakteristik dan individu
1.2.2        Penyebab perbedaan individu
1.2.3        Perbedaan latar belakang budaya dan etnis sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda
1.2.4        Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

1.3  Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan :
1.3.1        Mahasiswa dapat memahami pengertian karakteristik dan individu
1.3.2        Mahasiswa dapat menyebutkan penyebab adanya perbedaan individu
1.3.3        Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan latar belakang budaya dan etnis
1.3.4        Mahasiswa dapat membedakan kepentingan individu atau kelompok



1.4  Manfaat
      Berdasarkan uraian diatas, maka makalah ini bermanfaat agar kita dapat  mengetahui, memahami, dan membedakan karakteristik pada peserta didik.

















BAB II
LANDASAN TEORI
Individu berarti tidak dapat dibagi, tidak dapat dipisahkan; keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena ciri – cirinya yang khusus itu (Webster’s : 743). Menurut kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum (Echols, 1975: 519).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi – potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan – perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap – sikapnya. Jadi anak dibantu oleh guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
Perbedaan – perbedaan secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi – kombinasi dari berbagai unsur perbedaan.
Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “ perbedaan “ dalam “ perbedaan individual “ menurut Landgren (1980 : 578) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.

            Garry 1963 (Oxendine, 1984 : 317) mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang – bidang sebagai berikut :
1.      Perbedaan fisik : usia, tingkat dan berat badan, kecepatan lari, golongan darah, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak
2.      Perbedaan sosial : status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku
3.      Perbedaan kepribadian : watak, motif, minat, dan sikap
4.      Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah

Dalam Kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain.
            Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga "berbentuk" unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang lain, demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau "berkarakter" tercela).
Karakteristik umum terdiri dari beberapa faktor, yaitu :
1.      Intelegensi
Perkembangan intelegensi sering dianggap sebagai karakteristik atau potensi bawaan yang tidak dapat berubah. Ada beberapa pendapat para ahli, yaitu :
a.      Menurut pendapat kaum Empirisme yang dipelopori oleh Jhon Lock, mengatakan bahwa perkembangan semata-mata tergantung dari faktor lingkungan.
b.      Menurut pendapat penganut Nativisme yang dipelopori oleh Schopenhauer, mengatakan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang di bawa sejak lahir.
c.       Menurut Dari aliran Konvergensi yang dipelopori oleh William Stern, bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Sesuai dengan pendapat ini, maka intelegensi atau potensi seseorang dapat berkembang jika mendapat dukungan dari lingkungan.
d.      Menurut Binet (Dedy : 1982) intelegensi paling tidak memiliki tiga aspek kemampuan yaitu kemampuan untuk memecahkan suatu persoalan, kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap pemecahan masalah, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Intelegensi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2.      Motivasi
Motivasi ialah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Depdikbud, 1998). Menurut Brown (1981), motivasi merupakan suatu kemudi, gerak hati, emosi, atau maksud yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Motivasi merupakan energi yang tersembunyi dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan (Hamid, 1985). Hamid juga menjelaskan bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu.
Menurut Hamid (1985), motivasi berfungsi mengaktifkan, mengarahkan perilaku pada tujuan, dan membantu seseorang memilih dan memberikan respon yang akurat






BAB III
PEMBAHASAN
3.1  Pengertian Karakteristik dan Individu
3.1.1        Pengertian Karakteristik
Karakteristik adalah sifat manusia pada umumnya dimana manusia tmempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri. Contoh karakter seperti pemarah, sabar, ceria, pemaaf, dan banyak lainnya karena setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda. Manusia sebagai makhluk individu-sosialis mempunyai karakter sosial yang kuat berbeda dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik) ataupun dalam bahasa inggris (charateristic). Untuk menunjukan ekstitensi dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri

3.1.2   Pengertian Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Siswa (anak didik) merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis. Tiap siswa (anak didik) memiliki perbedaan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.

3.1.2        Penyebab Perbedaan Individu

1.      Setiap indivuidu mempunyai karakteristik yang unik, yang berbeda satu dengan yang lain, secara ekstrim orang mengatakan bahwa manusia berbeda, yang membedakannya adalah sidik jari
2.      Perbedaan individual menimbulkan adanya perbedaan kebutuhan, yang kaitan dengan dunia persekolahan merupakan perbedaan kebutuhan layanan pendidikan

3.1.3        Perbedaan latar belakang budaya sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda
Perbedaan latar belakang kebudayaan membentuk pribadi – pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

3.1.4        Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

0 komentar:

Posting Komentar