Subscribe:

Senin, 07 November 2011

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Flanel


Tutorial / Panduan

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Flanel



Kerajinan tangan dengan bahan flanel saat ini menjadi salah satu kerajinan tangan yang sangat diminati. Pembuatan yang cukup mudah serta bahan-bahan yang mudah dicari tentunya menjadi alasan utama disamping karena bisa dibuat berbagai macam benda.
Berikut ini macam-macam tusuk jahit dan tusuk hias yang digunakan dalam kerajinan tangan flanel :
1. Tusuk Feston
Tusuk feston ini biasa digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kain flanel dan juga merapikan pinggiran kain flanel.
2. Tusuk Rol
Tusuk rol ini juga digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kain flanel. Apabila dikerjakan dengan hati-hati maka akan menghasilakn jahitan yang jauh lebih rapi dan halus daripada tusuk feston.
3. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak ini biasa digunakan untuk membuat bentuk mulut.
4. Tusuk Pipih
Tusuk pipih ini biasa digunakan untuk membuat bentuk hidung.
5. Tusuk Jeruji
Tusuk jeruji ini biasanya hanya digunakan sebagai hiasan.
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan dari flanel antara lain :
  1. kain flanel
  2. benang sulam
  3. jarum jahit
  4. dakron/kapas
  5. manik-manik
  6. lem serbaguna (all pupose adhesive), lem PVAc, melty stick (batangan lem)
  7. glue gun (lem tembak)
  8. gunting
  9. bahan pelengkap (gantungan kunci, gantungan handphone, jepit rambut, karet rambut, bros
Berikut ini beberapa bentuk kerajinan tangan yang terbuat dari kain flanel :
Gantungan Kunci Keropi
Cara membuat :
1. Membuat pola dari kertas kemudian di gunting.
2. Gunting kain flanel sesuai pola yang sudah dibuat di kertas.
3. Pasang mata dan buat bentuk mulut pada kain flanel bentuk keropi. Untuk memasang mata bisa menggunakan lem tembak. Untuk membuat mulut menggunakan tusuk tikam jejak.
4. Gabungkan kedua lembar kain flanel bentuk keropi, jahi sekelilingnya menggunakan tusuk feston. Sisakan sedikit bagian untuk memasukkan dakron kemudian setelah selesai memasukkan dakron selesaikan dengan menjahit menggunakan tusuk feston.
5. Dibagian atasnya selipkan tali untuk mengaitkan gantungan kunci.
6. Gunting kain flanel dengan bentuk bulat untuk ditempelkan di pipi.


(Maimunah/Carapedia)


Rabu, 29 Juni 2011

Jam Tua


Pukul 11.50 pm

Tik tok tik tok…
Denting jam seperti hendak keluar. Dentingnya sudah terlalu nyaring untuk didengar ataukah umurnya yang sudah hampir seabad. Aku memperhatikan dari balik tangga, takut ada seseorang yang akan mengganggu ritual tiap malamku. Mendengar bunyi detik –detik menuju pukul dua belas malam.
“ayolah, tidak biasanya kamu selamban ini kawan!” seruku tak sabar. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh seseorang yang tak pernah ku duga. “ Jane! Apa yang kau lakukan disini. Sudah malam nak dan udara disini terlalu dingin untukmu yang hanya memakai sebuah piama tidur” kata ayah seraya memakaikan sebuah piama yang dibawanya setelah mengamati kegiatan jane. Untuk kesekian kalinya setelah mengamati sekitar 2 minggu, akhirnya ia memutuskan untuk menegur jane.” Ayah. Bisakah kau meninggalkanku sebentar saja.tolonglah” aku memohon dengan sangat. “Tapi berjanjilah kau akan segera ke kamarmu setelah apa yang kau lakukan ini” kemudian ayah berjalan kembali ke kamarnya.
Setelah semua kembali tenang, akupun melanjutkan kembali kegiatanku yang tertunda oleh gangguan ayah. Baiklah , tinggal 5 detik lagi. “lima,empat,tiga,dua,….” Akupun menghentikan hitunganku karena tiba-tiba jarum detik itu berhenti bergerak. Akupun  menitikan air mataku. Menangis dan hanya menangis. “ oh Tuhan, apa ini saatnya teman ku yang satu ini juga Kau ambil? “ . Akupun hanya bias terduduk lemas malihat sang Jam Tua yang sudah menemaninya kala itu. Ketika belajar merangkak, berjalan, hingga berlari. Dia adlah saksi bisu perjalananku hingga kini aku berusia 17 tahun.
                Setiap malam aku termenung menunggu pukul 12 malam, karena ada sesuatu yang hilang dalam hidupku dan aku tak tau apa itu. Karena itulah aku melihat detik jam tua itu untuk mengingatkan aku kembali pada memori yang hilang itu. Tapi kini sudah tidak ada jalan lagi untuk mengetahuinya. Kemudian akupu kembali ke kamar dengan harapan yang hampa. Di dalam kamar lain, seseorang mengamati dari jauh,terdiam hingga akhirnya ia pun menitikan air mata yang telah lama menghilang.
                Keesokan harinya seperti tak pernah terjadi apa-apa. Ayah menyiapkan sarapan ku tanpa berkata apapun. Saat itu aku benar-benar tidak berselera makan sama sekali. “ jane.apa kamu sakit? Wajahmu sangat pucat?” kata ayah cemas. “ aku tidak apa-apa ayah” seraya tersenyum walau sedikit terpaksa. Ayah tau itu, Jane tersenyum agar ia tak khawatir. Kemudian aku mengambil sehelai roti dengan selai coklat yang telah ayah siapkan seraya berjalan keluar pergi ke sekolah. Di sekolah pun aku tak merasa senang.
                Waktu malam telah tiba. Ayah dan aku makan malam bersama sambil membicarakan kegiatan ku di sekolah pada hari itu. Sampai saat ini pun aku masih tak berselera makan. Ayah terlihat sangat cemas dengan keadaanku pada malam itu. Setelah makan malam akupun langsung berpamitan pada ayah dan pergi ke kamarku. Kubuka jendela kamar untuk melihat benda-benda langit yang indah. Aku pun terlelap tanpa sadar dengan posisi melihat bintang-bintang. Tiba – tiba aku terbangun entah oleh sesuatu,ketika ku lihat langit ada sesuatu yang kulihat secara samar-samar.
”apa itu ? seperti sebuah jam tua?”kataku, kemudian aku tersadar oleh sesuatu.“ Ah. Jam itu sudah mati. Tak ada gunanya lagi” umpatku seraya kembali berbaring di kasur. Didalam mimpi aku melihat jam tua yang berdetak, kemudian akupun sadar dari mimpiku dan segera berlari menuju ruangan tempat sang jam tua itu berada. Betapa terkejutnya, aku mendapati jam itu kembali berdetak. Seketika itupun aku segera duduk untuk menunggu detik-detik sebelum jam 12. “lima,empat,tiga,dua,satu” akupun memejamkan mataku dan merasa seperti terbang ke sebuah tempat yang tidak asing baginya. Ada seorang anak perempuan yang sangat cantik sedang belajar berjalan. Disampingnya ada seorang wanita cantik yang senantiasa menuntun si gadis itu berjalan, ketika sang gadis kecil terjatuh wanita tersebut segera memeluknya seraya berkata “sayang, tidak apa-apa” seketika itupun gadis kecil berhenti menangis. Akupun membuka mataku,kembali kedunia nyata. Akupun menitikan air mata seraya berkata ‘”kamu siapa?”.Tiba-tiba ada suara dari atas “dia adalah ibumu. Orang yang melahirkanmu,marawatmu,membesarkanmu sayang” ayah pun berjalan mendekatiku. “ Tapi kini dia sudah tiada. Maafkan ayah yang tak pernah memberitahukanmu. Ayah takut kamu terlalu sedih karna kehilanganya nak” . tangiskupun makin kencang seraya memeluk ayah yang duduk disampingku.
Kejadian itu terjadi ketika umur ku yang ke 3 tahun. Kami barencana pergi tamasya. Hari itu sangat cerah, burung-burung berkicau dan matahari terasa hangat menerpa tubuh kami. Tapi itu semua tak menghalangi kami sedikitpun. Ketika tempat yang kami tuju sudah dekat, tiba-tiba ada sebuah tronton menghantam mobil kami. Mobilpun terseret sekitar 10 m dari tempat kejadian. Pada saat itu ibu mendekapku dengan erat agar aku tak terluka sedikitpun, tapi ia tak memperdulikan keselamatannya. Pada saat itu juga ayah ingin melindungi ibu, tapi terlambat. Akhirnya ibu tewas dalam kecelakaan itu, ayah mengalami patah tulang, dan aku mengalami gegar otak  dan akhirnya melupakan semua kenangan manis bersama ibu. Ibu aku akan selalu mengenangmu dimanapun dan kapanpun selamanya.


Dedicated to all mother,especially my mother. I LOVE YOU
Yuri

Rabu, 08 Juni 2011

Hidup

hidup itu..
perlu memilih, untuk nenunjukkan kesiapan kita
kesiapan menjalani hidup
terkadang sering..
kita tersandung oleh batu kerikil
terjatuh, terluka, mengerang kesakitan
kemusia bangkit kembali
tapi ada kalanya
kita tidak ingat untuk bangkit kembali
hanya tersungkur
atau terlena dengan apa yang ada di depan kita
atau takut untuk bangkit kembali
terlalu takut menghadapi resiko di depan,

Ahh..
rasanya ..kawan!!
sungguh..
aku mulai lemah, tak berdaya..
jangan kau ajak aku lagi kawan...

Rabu, 18 Mei 2011

MELATI

Jadilah seperti melati meski tampak tak bermakna
sebab ia akan tebar hrm wangi tanpa meminta balasan
sebab ia begitu putih seolah tanpa cacat
sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya
sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah
sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar
sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi
sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun
sebab ia tak pernah dengki pada tulip yag berwarna warni
sebab ia tak gentar layu karna pahami hakikat hidupnya

Melati ikhlas untuk selalu menerima keadaannya
meski tak terhitung bunga-bungalain dengan segala kecantikannya
tapi melati....
menjadi bijak dengan dada yang lapang dan
justru terlihat indah dengan segala kesederhanaannya

Rabu, 30 Maret 2011

assalamualykum..
hmm..baru belajar ngeblog.
hehehe
kali ini blog ini saya dedikasikan buat koleksi handcraft saya.terutama kerajinan felt yang baru saya geluti sekitar 2 tahun. selain itu akan saya lengakapi dengan tips-tips menjahit dll.
I hope you like it..
^_^..