Subscribe:

Sabtu, 05 Oktober 2013

Makalah Manusia dan Harapan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekarang ini dunia pendidikan khususnya di Indonesia dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Kualitas pendidikan  yang dihasilkanpun kurang memenuhi standar yang ada. Ini semua terjadi bukan karena kesalahan dari satu pihak saja,melainkan dari berbagai pihak yang berpartisipasi dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah guru. Guru adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh dalam pembentukan generasi kedepan. Tetapi belakangan ini kualitas guru semakin menurun, dimana guru seharusnya memberi  teladan yang baik bukan sebaliknya. Selain itu banyak sekali guru yang tidak menunaikan kewajiban mereka di kelas dan hanya mengejar upah semata tanpa meningkatkan kualitas mengajar mereka. Dari berbagai pihak seperti pemerintah juga sudah mencoba meningkatkan kulitas guru-guru tersebut,tetapi masih banyak yang tidak memanfaatkannya secara maksimal.
Disamping itu pula guru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan dalam mentukan kualitas dan kuantitas peserta sehingga guru sebagai motivator dan fasilitator proses belajar guru harus mampu berkomunikasi dengan baik karena ia harus mampu membangun sumber daya manusia yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan, kesempatan, dalam mengukur keberhasilan, pembangunan, SDM suatu wadah pendidikan bermutu.

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang manusia dan harapan, dimana sekarang Indonesia khususnya berharap kedepannya dapat menghasilkan guru-guru yang baik. Sesuai dengan judul makalah kami “ Harapan Menjadi Guru yang baik”
B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
1.      Apa saja peran guru dalam dunia pendidikan?
2.      Apa syarat-syarat menjadi guru yang baik ?
3.      Apa saja sikap dan sifat yang harus dimiliki seorang guru yang baik ?
C.     Tujuan makalah
        Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh penulis diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan :
1.Sebagai tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
2.Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi guru yang baik.
3.Untuk mengetahui sikap dan sifat yang harus dimiliki seorang guru yang baik
D.    Manfaat
Agar dapat mengetahui bagaimana syarat-syarat menjadi guru yang berkualitas dan peran guru dalam dunia pendidikan.Selain itu, untuk menunjang mutu pendidikan yang berkualitas melalui guru yang baik.




BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Harapan
1.      Menurut Dr. M. Munandar Soelaeman dalam buku berjudul Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar mengatakan bahwa harapan merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan, supaya sesuatu itu terjadi.(2007:106)
2.      Menurut Eddy Subandrijo dalam bukunya Ilmu Budaya Dasar tahun 2000 tentang manusia dan harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa
3.      Menurut Drs.Mawardi dan Ir.Nur Hidayati dalam buku yang berjudul Ilmu Alamiah Dasar ,Ilmu Sosial Dasar,dan Ilmu Budaya Dasar (2000:181) mengatakan Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan terjadinya sesuatu.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan pengertian dari harapan adalah suatu keinginan agar cita-citanya tercapai.
B.     Pengertian Guru
1.      Menurut Dr.E.Mulyasa M.pd dalam buku  berjudul Menjadi Guru Profesional (2010:37). Guru adalah pendidik,yang menjadi tokoh,panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya.



2.      Menurut Drs.Moh.Uzer Usman dalam buku berjudul Menjadi Guru Profesional (2010:5) mengatakan bahwa guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
3.      Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S Poerwardarminta (2007:392), guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan pengertian dari guru adalah suatu profesi orang yang pekerjaannya tidak hanya mengajar melainkan juga mendidik.














BAB III
JAWABAN RUMUSAN MASALAH
A.    Apa saja peran guru dalam dunia pendidikan?
Berdasarkan rumusan masalah yang  pertanyaannya berbunyi “Apa saja peran guru dalam dunia pendidikan?” maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Dalam buku berjudul Psikologi Belajar dan Mengajar yang disusun oleh Oemar Hamalik(2010) dijelaskan tentang peran guru,antara lan sebagai berikut :
1. Guru sebagai pengajar
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah itu. Melalui bidang pendidikan,guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan,baik sosial,budaya,maupun ekonomi.  Dalam keseluruhan proses pendidikan,guru merupakn faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang, mau tidak mau, harus dilaksanakannya sebagai seorang guru.
Yang dimaksud sebagai peran ialah pola tingkah laku tertentu yng merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil-tidaknya proses belajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain: guru harus mampu menciptakan suatu situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya

2.      Guru sebagai Pembimbing
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.
Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula, dan tingkah laku itu merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi. Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus :
1.      Mengumpulkan data tentang siswa
2.      Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari
3.      Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus
4.      Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa,baik secara individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak
5.      Bekerjasama dengan masyarakat dan lembga-lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa
6.      Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik
7.      Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu
8.      Bekerjasama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah para siswa
9.      Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas bimbingan lainnya
10.  Meneliti kemajuan siswa, baik disekolah maupun di luar sekolah

B.     Apa syarat-syarat menjadi guru yang baik ?
Berdasarkan rumusan masalah yang  pertanyaannya berbunyi “Apa syarat syarat menjadi guru yang baik ?” maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1954 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran Di Sekolah, pada pasal 15 dinyatakan tentang guru “Syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan syarat-syarat yang mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat-sifat yang perlu untuk dapat memberi pendidikan dan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal 3, pasal 4, dan pasal 5 Undang-Undang ini. Dari pasal-pasal tersebut maka syarat-syarat untuk menjadi guru adalah sebagai berikut:
1.      Berijazah
      Yang dimaksud dengan ijazah disini ialah ijazah yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai guru disuatu sekolah tertentu. Pemerintah telah mengadakan berbagai sekolah dan kursus-kursus serta akademi-akademi yang khusus untuk mendidik orang-orang yang akan ditugaskan menjadi guru diberbagai sekolah, sesuai dengan wewenang ijazahnya masing-masing.
      Ijazah bukanlah semata-mata sehelai kertas saja. Ijazah adalah suarat bukti yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan yang tertentu, yang diperlukannya untuk suatu jabatan atau pekerjaan.
2.      Sehat jasmani dan rohani
      Kesehatan jasmani dan rohani adalah salah satu syarat yang penting bagi tiap-tiap pekerjaan. Orang tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik jika badannya selalu di serang oleh suatu penyakit. Sebagai calon gurupun syarat kesehatan itu merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Kesehatan merupakan syarat utama bagi guru, sebagai orang yang setiap hari bekerja dan bergaul dengan dan diantara anak-anak.
3.      Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik
      Dalam GBHN 1983-1988 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa : dalam Undang-Undang Nomor  12 tahun 1954 pasal 3 dinyatakan: Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia susila.
4.      Bertanggung jawab
      Didalam pasal 3 yang telah berkali-kali kita bicarakan itu dinyatakan bahwa tujuan pendidikan, selain membentuk manusia susila yang cakap, juga manusia yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
5.      Berjiwa Nasional
      Pendidik nasional tidak dapat diberikan oleh orang-orang yang a-nasional ”Guru harus berjiwa nasional” merupakan syarat yang penting untuk mendidik anak-anak, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah digariskan oleh MPR, seperti dinyatakan didalam GBHN 1983-1988 dan UUD 1945.

C.     Apa saja sikap dan sifat dari seorang guru yang baik ?”
Berdasarkan rumusan masalah yang  pertanyaannya berbunyi “Apa saja sikap dan sifat dari seorang guru yang baik ?” maka jawabannya adalah sebagai berikut :
Seperti yang tertulis dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan dan Ilmu Praktis yang ditulis oleh Drs. M.Ngalim Purwanto MP (2007:143) menjelaskan tentang sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang guru,antara lain :
1.      Adil  
        Seorang guru harus adil, misalnya dalam memperlakukan anak-anak didiknya harus dengan cara yang sama. Ia tidak membedakan anak yang cantik, anak saudaranya sendiri, anak orang berpangkat, atau anak yang
menjadi kesayangannya. Perlakuan yang adil itu perlu bagi guru, misalnya dalam hal member nilai dan menghukum anak.
2.      Percaya dan suka kepada murid-muridnya
           Seorang guru harus percaya kepada anak didiknya. Ini berarti bahwwa guru harus mengakui dan menginsafi bahwa anak-anak adalah makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk dan menimbulkan kemauan untuk mencegah perbuatan yang buruk. Demikian pula, guru harus mencintai murd-muridnya. Anak-anak adalah makhluk yang tidak mempunyai cacat-cacat, kecuali cacat-cacat yang mereka harapkan dari kita untuk menghilangkannya, yaitu kebodohan, kedangkalan dan kurang pengalaman.
3.      Sabar dan rela berkorban
           Sifat sabar dan rela berkorban itu ada pada seorang pendidik jika pendidik itu mempunyai rasa cita terhadap anak didiknya. Tidak berlebihan rupanya apa yang dikatakan Jan Lighthart bahwa pendidikan itu harus berdasarkan  cinta, sabar, dan bijaksana.
4.      Memiliki perbawa (gezag) terhadap anak-anak
           Tanpa adanya (gezag) pada pendidik, tidak mungkin pendidikan itu dapat masuk ke dalam hati sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau karena paksaan, jadi bukan karena kesadaran didalam dirinya.
5.      Penggembira
           Seorang guru hendaklah memiliki sifat suka tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa kepada murid-muridnya. Sifat ini banyak manfaatnya bagi seorang guru, antara lain ia akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau merasa lelah. Yang penting lagi ialah humor dapat mendekatkan guru dengan murid-muridnya, seolah-olah tak ada perbedaan umur, kekuasaan, dan perseorangan. Mereka merupakan suatu  kesatuan, merasakan kesenangan dan pengalaman bersama-sama. Jika kesatuan tadi dapat diteruskan dan diadakan kembali dan dipergunakan untuk berpikir bersama, maka boleh dikatakan guru itu berhasil usahanya.
6.      Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya
           Tingkah laku dan budi pekerti anak-anak sangat banyak dipengaruhi oleh suasana dikalangan guru-guru. Jika guru-guru saling bertentangan,  tidak mungkin dapat diambil sikap dan tindakan yang sama. Anak-anak tidak tahu apa yang dibolehkan dan apa yang dilarang.
Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka didalam dan diluar sekolah. Mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan satu keluarga besar,  keluarga sekolah.
7.      Bersikap baik terhadap masyarakat
           Menurut aliran-aliran baru dalam pendidikan dan pengajaran selalu dianjurkan agar sekolah jangan menjauhkan diri dari masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasakan oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka.



8.      Benar-benar menguasai mata pelajarannya
           Mengapa guru harus memiliki pengetahuan yang banyak dan selalu menambah pengetahuannya? Bukanlah sudah cukup ddengan pengetahuan yang akan diberikan kepada murid-muridnya saja.
Jawabnya tidak sukar. Guru tidak boleh tradisional. Guru bukannya mesin yang dapat memberikan pengajaran tiap-tiap tahun dengan cara yang sama dan tentang pengetahuan yang itu-itu saja.
Dunia makin maju. Kebudayaan manusia pun berubah dan bertambah. Keterangan-keterangan yang diberikannya berdasarkan pendapat pengarang-pengarang lain (buku-buku dan sebagainya ) belum tentu tetap benar, dan mungkin sudah tidak diakui oleh masyarakat zamannya karena sudah ada yang baru.
9.      Suka kepada mata pelajaran yang diberikannya
         Mengajarkan mata pelajaran yang disukainya hasilnya lebih baik dan mendatangkan kegembiraan baginya daripada sebaliknya. Di
sekolah menengah hal ini penting bagi guru untuk memilih mata pelajaran apa yang disukainya yang akan diajarkannya.
10.  Berpengetahuan luas
         Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang mata pelajarn yang sudah menjadi tugasnya, akan lebih baik lagi jika guru itu mengetahui pula tentang segala sesuatu yang penting-penting, yang ada hubungannya dengan tugasnya didalam masyarakat. Guru merupakan tempat bertanya tentang segala sesuatu bagi masyarakat.
Guru haruslah seorang yang mempunyai perhatian intelektual yang luas dan yang tidak kunjung padam. Pekerjaan guru berlainan dengan pegawai kantor lainnya. Para guru hendaknya dapat melihat lebih banyak lagi, memikir lebih banyak lagi, dan mengerti lebih banyak daripada orang-orang lain di dalam masyarakat tempat ia hidup. Pendeknya, ia harus mengetahui lebih banyak tentang dunia ini.








BAB IV
PEMBAHASAN
A.    Guru sebagai pengajar
Dalam buku berjudul Menjadi Guru Profesional yang ditulis oleh E Mulyasa (2010) memaparkan bahwa guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari suatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari. Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagi faktor seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran, sebagai berikut :
1.      Membuat ilustrasi: pada dasarnya ilustrasi menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya, dan pada waktu yang sama memberikan tambahan pengalaman kepada mereka.
2.      Mendefinisikan: meletakkan sesuatu yang dipelajari secara jelas dan sederhana, dengan menggunakan latihan dan pengalaman serta pengertian yang dimiliki oleh peserta didik.
3.      Menganalisis: membahs masalah yang telah dipelajari bagian demi bagian, sebagaimana orang mengatakan: “Cuts the learning into chewable bites”.
4.      Mensintesis: mengembalikan bagian-bagian yang telah dibahas kedalam suatu konsep yang utuh sehingga memliki arti, hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain nampak jelas, dan setiap masalah itu tetap berhubungan dengan keseluruhan yang lebih besar.
5.      Bertanya: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan tajam agar apa yang dipelajari menjadi lebih jelas, seperti yang dilakukan Socrates.
6.      Merespon: mereaksikan atau menanggapi pertanyaan peserta didik. Pembelajaran akan lebih efektif jika guru dapat merespon setiap pertanyaan peserta didik.
7.      Mendengarkan: memahami peserta didik, dan berusaha menyederhanakan setiap masalah, serta membuat kesulitan Nampak jelas baik bagi guru maupun peserta didik.
8.      Menciptakan kepercayaan: peserta didik akan memberikan kepercayaan terhadap keberhasilan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar.
9.      Memberikan pandangan yang bervariasi: melihat bahan yang dipelajari dari berbagai sudut pandang, dan melihat masalah dalam kombinasi yang bervariasi.
10.  Menyediakan media untuk mengkaji materi standar: memberikan pengalaman yang bervariasi melalui media pembelajaran, dan sumber belajar yang berhubungan dengan materi standar.
11.  Meyesuaikan metode pembelajaran: menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik serta menghubungkan materi baru dengan sesuatu yang telah dipelajari.
12.  Memberikan nada perasaan: membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, dan hidup melalui antusias dan semangat.  








BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
   Kesimpulan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut :
1.      Seorang guru adalah penentu dari kepribadian generasi muda. Sehingga apabila ingin menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas maka seorang guru hendaknya memiliki kualitas yang baik.
2.      Agar harapan kita dapat terwujud maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, maka kita harus berdoa kepada Tuhan YME.
3.      Guru hendaknya dituntut untuk dapat menguasai hampir semua mata pelajaran yang di ajarkan di SD
B.           Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
1.     Guru harus memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikan agar murid dapat menyerap apa yang disampaikan
2.     Guru harus terus beraaltih serta berusaha semaksimal mungkin agar dapat menguasai materi yang akan disampaikan.


DAFTAR PUSTAKA
Djoko Widhagdho, 2004, Ilmu Budaya Dasar, Surabaya, PT Bumi Aksara

E.Mulyasa,2010,Menjadi Guru Profesional,Bandung,PT Remaja Rosdakarya

M. Munandar Soelaeman, 2007, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Moh.Uzer Usman.2010,Menjadi Guru Profesional,Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Oemar Hamalik ,2010,Psikologi Belajar dan Mengajar.Bandung : Sinar Baru Algensido

W.J.S. Poerwadarminta, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke 3, Jakarta, Balai Pustaka
















LAMPIRAN
Notulen Presentasi
1.      Hari/tanggal          : Senin, 21 November 2011
2.      Tempat                  : Kampus Banggeris, kelas BK B
3.      Waktu                   : 45 menit
4.      Moderator                         : Eko Syarjito              NIM : 1105115025
5.      Penyaji                  : Isroiyah                     NIM : 1105115002
6.      Penyimak              : 42 orang
a.       Dosen mata kuliah            : Drs. H. Eddy Subandrijo, M.Pd.
b.      Mahasiswa putra   : 5 orang
c.       Mahasiswa putri    : 36 orang
7.       Pertanyaan
A.    Kelompok 1
Nama               : Hajjah Ruwaida
Nim                 : 1105115052
Pertanyaan      :Apakah ada hubungan atau kaitan antara harapan dan percaya diri?
B.      Kelompok 2
Nama               : Yuana Eka Suciati
Nim                 : 1105115020
Pertanyaan      : Bagaimana jika guru tidak menyukai mata pelajaran yang di ajarkan namun dia di tuntut untuk mengajarkannya?


C.      Kelompok 3
Nama               : Dwi Safitri
Nim                 : 1105115040
Pertanyaan      : Mengapa guru harus memiliki kualitas yang baik dan apa ciri-ciri guru yang berkualitas baik?
D.    Kelompok 4
Nama               : Sri Wigati
Nim                 : 1105115004
Pertanyaan      :Apakah dalam dunia pendidikan di indonesia sudah memiliki guru yang berkualitas sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah?
E.     Kelompok 5
Nama               : Meldha Agustina
Nim                 : 1105115049
Pertanyaan      :Apa solusi guru yang tidak menguasai mata pelajaran yang di ajarkan?
F.      Kelompok 6
Nama               : Tri Vinanti Budi A
Nim                 : 1105115037
Pertanyaan      :Bagaimana jika ada guru yang memenuhi syarat guru berkualitas, apakah dia bisa disebut sabagai guru yang berkualitas?


G.    Kelompok 7
Nama               : Yuliana
Nim                 : 1105115019
Pertanyaan      :Bagaimana cara merubah persepsi anak agar menyukai mata pelajaran tertentu

Jawaban
A      Kelompok 1
Nama               : Isroiyah
NIM                : 1105115002
Jawaban          :Ada.Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Mahas Esa. Agar harapan kita dapat terwujud maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, maka kita harus berdoa kepada Tuhan yang
Maha Esa. Harapan dan kepercayaan diri adalah bagian hidup manusia dan berkaitan dengan masalah kepribadian (personality).
B       Kelompok 2
Nama               :Putri Nur Ramadhani
Nim                 :105115012
Jawaban          :Seperti yang tertulis dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan dan Ilmu Praktis yang ditulis oleh Drs. M.Ngalim Purwanto MP (2007:13) sesuai dengan tujuan pendidikan bahwa mendidik adalah memimpin anak ke arah kedewasaan. Jadi, yang kita tuju dengan pendidikan kita adalah kedewasaan anak. Tidaklah mungkin pendidik membawa anak-anak kepada kedwasaan jika pendidik sendiri tidak dewasa. Dengan bersikap tidak menyukai pelajaran yang kita ajarkan merupakan sikap yng sangat tidak dewasa. Jadi apabila kita tidak menyukai mata pelajaran tertentu guru hendaknya berusaha supaya menyukai mata pelajaran yang di berikan kepada muridnya dan terus berlatih.

C       Kelompok 3
Nama               : Titis Kurniawan
Nim                 : 1105115015
Jawaban          : Seperti yang telah diuraikan dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis yang ditulis oleh Drs. M. Ngalim Purwanto MP(2007:139) makin tinggi pendidikan guru,maka makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima oleh anak-anak,dan makin tinggi pila derajat masyarakat.Guru hendaklah berusaha menjalankan tugas kewajiban sebaik-baiknya sehingga memiliki kualitas yang baik. Ciri-ciri guru yang berkualitas ialah:
1) Seorang guru harus memiliki sifat yang adil
2) Seorang guru harus memiliki rasa percaya terhadap muridnya
3) Sabar dan rela berkorban
4) Wibawa terhadap anak-anak
5) Memiliki sifat pengembira
6) Baik terhadap guru lainnya
7) Bersikap baik terhadap masyarakat
9) Harus berpengetahuan luas


D      Kelompok 4
Nama               : Dessy Dovia
Nim                 : 1105115034
Jawaban          : Sudah tapi hanya beberapa yang memiliki kualitas seperti harapkan pemerintah dan masih banyak terdapat guru yang kurang memenuhi standar di indonesia. Dalam buku berjudul Ilmu Teoritis dan Praktis yang ditulis oleh Drs. M. Ngalim Purwato MP(2007:48) pengertian Gezag adalah kewibawaan atau dalam arti lain adalah suatu sifat yang dimiliki seorang guru yang dapat menjadi teman bagi muridnya dan juga disegani oleh muridnya.
E       Kelompok 5
Nama               : Jumriansyah
Nim                 : 1105115050
Jawaban          :Seorang guru harus terus belatih serta berusaha semampu mungkin agar dapat menguasai materi yang akan disampaikan walaupun guru tersebut kurang menguasai materi tersebut.
F        Kelompok 6
Nama               : Adi Ashari
Nim                 : 1105115036
Jawaban          :Tidak. Karena syarat adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh guru yang berkualitas.



G      Kelompok 7
Nama               : Yuli Setyaningrum
Nim                 : 1105115024
Jawaban          :Dalam buku berjudul Ilmu Teoritis dan Praktis yang ditulis oleh Drs. M. Ngalim Purwato MP(2007:101) menjelaskan cara-cara untuk mengubah persepsi anak tentang pelajaran yang menakutkan.
1.      Kenalkan anak itu kepada hal yang ia takutkan,contohnya adalah pelajaran matematika
2.      Bangkitkan kepercayaan kepada diri sendiri pada anak itu
3.      Usahakan agar hubungan pendidik(apalagi guru) dan anak didik selalu erat,sehingga anak dapat nyaman dalam belajar tanpa merasa tertekan
4.      Pendidik hendaklah bersikap tenang
5.      Akhirnya,janganlah kita menakut-nakuti anak-anak dengan hal yang ia takutkan.
Samarinda, 21 November 2011
                                                                        Notulis                                   


                                                                        PENYUSUN


0 komentar:

Posting Komentar