Pentingnya
Gizi bagi Tubuh Manusia
Gizi
adalah zat-zat yang terkandung dalam suatu jenis makanan tertentu. Ilmu yang
mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan kesehatan
disebut ilmu gizi. Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan
tercapainya tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh
berada dalam tingkat kesehatan optimum, di mana jaringan jenuh oleh semua zat
gizi, maka disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas
dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setingi-tingginya. Apabila konsumsi
gizi makanan seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuhnya, maka akan
terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan
gizi disebut gizi lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi kurang
(undernutrition).
Secara
kimiawi, komposisi tubuh manusia tersusun atas: air, gas, garam, dan senyawa
organik. Jika dilihat dari unsur kimia yang menyusunnya, maka tubuh kita
mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur
(S), dan fosfat (P).
Dalam
kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena
makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk hidup, di samping udara
(oksigen). Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah:
- Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
- Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.
- Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain.
- Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Agar
makanan dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, maka makanan yang kita makan
sehari-hari tidak hanya sekedar makanan. Dalam perkembangan selanjutnya ilmu
gizi mulai dari pengadaan, pemilihan, pengolahan, sampai dengan penyajian
makanan tersebut.
Dari
batasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu gizi itu mencakup dua
komponen penting yaitu makanan dan kesehatan.
Untuk
mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan bukan sekadar makanan,
tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat-zat gizi. Zat-zat makanan yang
diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokkan menjadi 5
macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat
Karbohidrat
yang dapat dibedakan menjadi; glikogen (C6H10O5)m, pati (amilum, starch), dan
molekul sangat panjang (selulose). Karbohidrat, berdasarkan gugus penyusun
gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi
karbohidrat adalah sebagai salah satu pembentuk energi yang paling murah,
karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan (beras,
jagung, singkong, dan sebagainya) yang merupakan makanan pokok.
Lemak
Lemak
dapat dibedakan menjadi; trigliserida, asam lemak, gliserol, posfolipid (PL),
dan kolesterol. Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan
sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah: Menghasilkan kalori terbesar
dalam tubuh manusia (1 gram lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori). Sebagai
pelarut vitamin: A, D, E, dan K. Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh
tertentu, dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.
Protein
Protein
dapat dibedakan menjadi; protein kompleks (polipeptida) dan sederhana (asam
amino), dan asam nukleat (DNA dan RNA). Asam amino adalah sembarang senyawa
organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya
-NH2).
Dalam
biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom
karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa”). Gugus karboksil memberikan sifat
asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino
bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa
pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi
zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari
karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai
penyusun protein. Struktur asam amino dengan gugus amina di sebelah kiri dan
gugus karboksil di sebelah kanan. Struktur asam amino secara umum adalah satu
atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH),
atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus
atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
asam amino berfungsi sebagai:
- Penyusun protein, termasuk enzim.
- Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
- Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Vitamin
Vitamin
dapat dibedakan menjadi kelompok vitamin yang larut lemak dan larut air.
Vitamin yang larut air adalah vitamin B dan C, dan vitamin yang larut lemak
adalah vitamin A, D, E, dan K.
Fungsi
masing-masing vitamin adalah sebagai berikut:
- Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel, dan sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.
- Vitamn B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh, dan penyerapan zat lemak oleh usus.
- Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata, dan enzim berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel.
- Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah, dan dalam pross pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.
- Vitamin C, berfungsi sebagai aktivator macam-macam enzim perombak protein dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
- Vitamin D, berfungsi mengatur kadar kapur dan posfor dalam bersama-sama kelenjar anak gondok (paratiroid), memperbesar penyerapan zat kapur dan posfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrin.
- Vitamin E, berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang membelah.
- Vitamin K, berfungsi dalam pembentukan protrombin, yang berarti penting dalam proses pembekuan darah.
Mineral
Mineral
seperti; zat besi, kalium, kalsium, magnesi-um, natrium.
Mineral,
terdiri dari zat kapur (Ca), posfor (P), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium
(Na), dan Chlor (Cl), kalium (K), dan Iodium (I). Secara umum fungsi mineral
adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian
penting dari struktur sel dan jaringan sebagai kofaktor suatu enzim.
0 komentar:
Posting Komentar