Subscribe:

Rabu, 29 Mei 2013

Senin, 06 Mei 2013













Rating Scale


 Skala Rating (Rating Scale)
Yang disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Hj. Zainab Hanim



Disusun oleh :

1.      Titis Kurniawan             NIM 1105115015
2.      Didit Satya P                 NIM 1105115023
3.      Yuli Setyaningrum         NIM 1105115024
4.      Eko Syarjito                   NIM 1105115025
5.      Ety Nor Anisa                NIM 1105115033
6.      Adi Ashari                     NIM 1105115036
7.      Jumriansyah                   NIM 1105115050


                                                       PGSD A Pagi 2011

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Mulawarman
Samarinda
2013

            Rating scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, misalnya : ketat - longgar, sering dilakukan – tidak pernah dilakukan, lemah – kuat, positif – negative, buruk – baik, mendidika – menekan, aktif – pasif, besar – kecil, ini semua adalah merupakan contoh dai data kualitatif.
            Dalam model rating scale responden tidak akan menjawab dari kualitatif yang sudah tersedia tersebut, tetapi menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Dengan demikian, bentuk ratig scale lebih pleksibel, tidak terbatas untuk mengukur sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala/ fenomena lainnya. Misalnya skala untuk mengukur status sosial ekonomi, iptek, instansi dan lembaga, kinerja dosen, kegiatan PBM, kepuasan pelanggan, produktifitas kerja, motivasi pegawai, dan lainnya.
            Pembuatan dan penyusunan instrument dengan menggunakan rating scale yang penting harus dapat mengartikan atau mentafsirkan setiap angka yang diberikan dalam alternatif jawaban pada setiap item instrument. Misalnya, Fatimah memilih jawaban angka 4, Hamidah memilih jawaban angka 4, dan Sriyati memilih jawaban angka 4, tetapi persepsi Fatimah, Hamidah, dan Sriyati belum tentu sama maknanya walaupun sama-sama menjawab angka 4.
            Rating scale pada umumnya melibatkan penilaian tingkah laku atau performa seseorang yang hendak diteliti. Dalam rating scale ini, seolah-olah penilai diminta oleh peneliti untuk menempatkan seseorang yang dinilai pada beberapa titik yang telah disusun secara berurutan atau dalam kategore yang meggambarkan tingkah laku seseorang tersebut. Pada rating scale ini, penilai atau Rater diamsusikan bahwa meraka adalah orang-orang yang mengetahui benar tentang tingkahlaku individual tersebut.
            Ada beberapa tipe rating scale banyak digunakan sebagai skala pengukuran dalam penilaian. Mereka dapat dikelompokkan sebagai skala rating individual dan skala rating kelompok. Pada skala rating individu maka penilai dalam mengambil keputusan terhadap subje yang dinilai, dilakukan dengan tanpa membandingkan dengan orang lain. Skala rating dikatakan sebagai skala rating kelompok, jika seorang penilai memberikan kepuusan penilaian terhadap subjek yang diteliti diberikan setelah membandingkan individu tersebut dengan orang lain yang tergolong dalam kelompoknya.Dilihat dari cara menggambarkannya, rating scale juga dapat dibedakan menjadi skala grafik dan skala kartegore. Skala grafik, yaitu skala rating yang memberikan kesempatan kepada pant penilai dengan secara mudah memberikan tanda cek  (√) pada titik-titik yang tepat pada garis horizontal yang menunjukkan tentang tingkah laku.
Aspek tingkah Laku
Rendah
Sedang
Tinggi
Penampilan pribadi



Keterampilan berkomunikasi



Adaptasi dengan lingkungan sosial



Bekerja secara kelompok



Bekerja secara mandiri




            Dengan skala rating grafik ini, penilai dapat memberikan tanda cek (√) pada garis yan diamsusikan kontinu. Tipe kedua skala rating adalah skala kategori, yaitu jens skala rating yang didalamnya terdiri atas beberapa kategori yang telah diatur dalam seri yang berurutan. Bentuk skala kategori 5 sampai 7 adalah skala rating yang paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan.
            Berikut ini diberikan contoh item kreatifitas siswa dengan 7 skala kategori.
Kreativitas siswa
1          2                      3          4                      5                      6          7
Skor terendah              Skor rerata                                           Skor tertinggi

            Para peneliti dalam hal ini dapat mengambil satu kategori yang menggambarkan tingkah laku terbaik yang menggambarkan tingkat kreatifitas seseorang yang dinilai. Misalkan peneliti hendak melakukan penilaian kreatifitas seorang siswa. Item kategorinya mungkin dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
            Untuk item pertanyaan, sebagai contohnya adalah seperti berikut. Bagaimanakah kreatifitas siswa dalam proses belajar dikelas? (Plih salah satu dari kategori yang tersedia)
-- Sangat kreatif
-- Kreatif
-- Tidak kreatif
-- Sangat tidak kreatif
Jika item kategorinya adalah pernyataan, maka bentuk item kategori dapat seperti berikut. Kretifitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dikelas dapat dikelompokkan sebagai siswa,
-- Sangat kreatif
-- Kreatif
-- Tidak kreatif
-- Sangat tidak kreatif
Yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti dalam menggunakan skala grafik maupun skala kategori adalah penilai atau rater dalam membuat keputusan tersebut tanpa membandingkan antara siswa satu dengan siswa lain dalam kelompoknya. Kecuali jika skala rating tersebut adalah skala rating komperatif. Maka penilai dalam membuat keputusan terhadap siswa menjadi subjek perlu terlebih dahulu membandingkan antara siswa satu dengan siswa lain dalam kelompoknya.
            Agar mencapai tujuan rater yang baik maka perlu sekali bagi seorang penilai untuk dapat memberikan intruksi secara jelas, sehingga penilai dapat menempatkan posisi seseorang yang dinilai sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
a) Peneliti ingin mengetahui seberapa harmoniskah hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga sejahtera. Berilah tanda lingkaran (○) pada angka yang sudah disediakan:
No. Item
PERNYATAAN TENTANG MENCIPTAKAN KELUARGA SEJAHTERA
INTERVAL JAWABAN
SB
B
CB
KB
STB
1
Masalah agama
4
3
2
1
2
Manajemen pendidikan anak
5
3
2
1
3
Pengaturan keuangan keluarga
5
4
2
1
4
Perwujudan kasih saying
5
4
3
1
5
Masalah rekreasi
5
4
3
2
6
Memilih sahabat-sahabat
4
3
2
1
7
Aturan rumah tangga
5
4
3
1
8
Adat kebiasaan
4
3
2
1
9
Pandangan hidup
5
4
3
1
10
Cara bergaul dengan keluarga saudara
5
3
2
1
11
Pekerjaa istri
5
4
2
1
12
Keintiman hubungan suami istri
4
3
2
1
13
Pemeliharaan anak
5
3
2
1
14
Pembagian tugas rumah tangga
5
4
3
1

            Instrument tersebut apabila dijadikan angket kemudian disebarkan kepada 25 responden, sebulum dianalisis maka dapat ditabulasikan (rekaputulasi data), seperti berikut:
            Jumlah skor kriterium (apabila setiap item mendapat skor tertinggi) yaitu: = (skor tertinggi setiap item = 5) x (jumlah item  =14) x (jumlah responden= 25) adalah 1750.




No Responden
Jawaban responden untuk item nomor ke
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
5
5
2
5
3
3
5
2
5
2
5
5
5
3
55
2
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
62
3
5
3
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
59
 














 
















dst…














dst…
23
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
68
24
5
3
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
62
25
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
3
5
60
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data
1400

80% %%%%%%
 
100%
 
60%
 
40%
 
20% %%
 
0
 
Jika jumlah hasil pengumpulan data = 1400. Dengan demikian keharmonis hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga sejahtera, menurut persepsi 25 responden, yaitu : 14 : 1750 x 100 % = 80 % dari kriterium yang ditetapkan. Apabila di interprestasikan nili 80 % terletak pada daerah Kuat. Sedangkan nilai 1400 termasuk dalam kategori interval baik. Secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:  


































Sangat Lemah
 

Lemah
 

Cukup
 

Kuat
 

Sangat Kuat
 


0
 

350%%
 

700
 

1050
 

1400
 

1750
 






SKB
 

KB
 

CB
 

B
 

SB